Selasa, 06 Desember 2011
“KONSEP KETUHANAN YANG DIPERTANYAKAN”
Ketuhanan adalah sebuah konsep di luar nalar manusia yang terkadang riskan jika harus dibicarakan dalam publik. Ketuhanan juga bukan hal yang dapat dipikirkan secara rasional. Ketuhanan memang gaib keberadaannya namun tetap ada di setiap hati para hamba-Nya. Akal terkadang banyak mempertanyakan tentang keberadaan-Nya. Pikiran rasional pun membuat Tuhan terkadang terbantahkan, karena pemikiran rasional menuntut konsep Ketuhanan untuk menjadi sebuah konsep konkrit. Tak jarang akal pun tidak bertemu titik temu dalam pemikiran konsep Ketuhanan.
Tuhan memang gaib. Namun, meski Tuhan gaib banyak bukti tentang keberadaan Dzat Luar Biasa di dunia ini. Penulis percaya dengan keberadaan Tuhan. Tak akan ada dunia ini jika tidak ada Sang Pencipta. Kalaupun tidak ada Tuhan atau Sang Pencipta, siapakah Dzat yang menciptakan dunia sedemikian indah? Bagaimana dengan proses lahirnya manusia pertama? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang sering muncul ketika penulis ingin meyakinkan diri sendiri tentang keberadaan Tuhan. Hal magis yang melatarbelakangi pembentukan dunia dengan seisinya pun sejalan dengan teori Ketuhanan menurut Tylor dan Frezer yang melakukan penelitian terhadap masyarakat primitif, konsep Ketuhanan yang abstrak muncul akibat adanya kepercayaan masyarakat primitif terhadap hal magis. Misalnya, mereka meyakini bahwa mereka dapat menyakiti orang lain tanpa harus menyentuh orang tersebut. Hal itulah yang pada akhirnya membuat masyarakat primitif berpikir tentang adanya Dzat Luar Biasa yang mengatur terjadinya magis. Adanya hal magis dan diikuti oleh perkembangan pola pikir masyarakat primitif membuat mereka mempertanyakan semua hal dibalik kejadian magis yang mereka alami. Lalu, muncullah kepercayaan tertua setelah magis yang meyakini adanya Dzat Luar Biasa, animisme.
Benang merah dalam masalah Ketuhanan bukan terletak pada abstraknya konsep Ketuhanan akan tetapi ini lebih kepada bagaimana seseorang mempercayai Tuhan. Hal itu membuat penulis beranggapan bahwa “seharusnya tak ada orang yang meragukan Tuhan, karena yang harus diragukan oleh orang-orang yang tak percaya Tuhan adalah bagaimana dunia ini muncul dengan sendirinya? Sesuatu hal itu muncul pasti ada proses dan sebab akibat. Sebagai contoh, proses terjadinya pembuahan antara ovarium dan sperma yang pada akhirnya menciptakan manusia baru. Dalam contoh ini ada sebuah proses dari pembuahan menuju manusia, namun tidak hanya itu, dalam contoh ini pun ada hubungan sebab akibat yang pada akhirnya terjadilah pembuahan sebagai akibatnya.
Penafsiran seseorang terhadap konsep Ketuhanan dan Tuhan jelaslah beragam. Hal ini pun dipengaruhi oleh pendidikan agama yang diajarkan oleh orang tua dan juga lingkungan seorang individu bergaul. Namun, konsep Tuhan menurut penulis yaitu sosok yang tak terdefinisi. Ya, itulah Tuhan. Akal manusia tak akan sanggup memikirkan sosok luar biasa-Nya. Dia bisa menciptakan dunia dengan indahnya. Dia bisa mengatur peredaran planet dengan rapi dan telitinya. Dia bisa menciptakan kehidupan. Dia pun Maha Kuasa. Ya, itulah gambaran Tuhan yang penulis yakini. Sosok yang tak akan bisa terlukiskan. Sosok yang akan terus penulis yakini entah sampai kapan meski pikiran rasional terus meminta konsep Ketuhanan menjadi konkrit.
Langganan:
Postingan (Atom)