Jumat, 30 September 2011
Sederet Kata yang Bermakna
“Nama seorang anak akan menentukan masa depannya”, begitulah orang bijak berkata. Nama memang bukan hal yang mudah untuk dipikirkan. Setiap orang tua menginginkan nama terbaik untuk anak mereka. Melalui nama, seseorang dapat menerka karakteristik keluarga dari si punya nama. Ya, meski bukan hal mudah dan mengandung banyak arti, tapi penulis akan mencoba menerka dan menggali lebih dalam tentang nama penulis dengan sudut pandang penulis.
Dian Ayu Utami, begitulah nama saya. Cukup singkat dan mudah diingat. Terkadang jika saya harus memperkenalkan diri menggunakan nama “Dian” tanpa harus bertemu, saya kerap kali dipikir seorang laki-laki. Ya, entahlah, mengapa demikian, mungkin karena nama Dian juga dipakai untuk laki-laki. Mengenai maknanya, sesungguhnya tak ada arti mendalam yang ayah dan ibu harapkan dari nama itu. Mereka hanya menginginkan saya menjadi “lentera utama yang cantik”, ya kurang lebih seperti itu. Menurut penuturan ibu, saya lahir pada tahun dimana nenek saya meninggal dunia dan kakak ibu saya harus melakukan operasi. Menurut keluarga, itu adalah tahun kelam. Lalu, lahirlah saya sang lentera yang diharapkan. Namun tidak hanya itu, ayah pun memiliki penafsiran sendiri atas nama yang ia berikan, beliau berharap kelak saat ia tak ada di samping ibu, ada saya yang akan selalu menerangi ibu dalam dukanya. Nama yang sangat cocok untuk keadaan seperti itu.
Saya sering sekali berpikir, apakah itu nama yang pantas untuk saya? Sesungguhnya saya ingin sekali menerangi sekeliling saya dengan lentera saya. Namun akankah saya dapat melakukan itu terus menerus? Bintang saja akan kehilangan cahayanya jika ia terus berpijar. Saya takut nantinya saya akan menyalahi makna dari nama saya. Selain itu, jika saya boleh memilih, saya ingin sekali mengganti nama saya. Hal ini dikarenakan nama Dian sudah cukup banyak dan terkesan “pasaran” dan tak original dari ayah dan ibu. Di kelas saja sudah ada 2 Dian dan di luar sana belum dihitung. Terlalu banyak nama Dian sepertinya. Lagipula, orang tua saya kan bisa menamai saya dengan nama yang jarang dimiliki orang lain, Alkherissa mungkin.
Nama memang bukan sekedar rentetan kata tanpa makna. Ayah dan ibu saya pasti telah memikirkan kemungkinan yang dapat terjadi pada saya sehingga mereka memberikan nama “Dian Ayu Utami” itu pada saya. Meski terkesan pasaran, tak apalah, belum tentu nama Alkherissa jauh lebih baik dari nama saya sekarang ini. Kalaupun diganti saya takut nantinya jadi “keberatan” nama. Sampai saat ini pun, saya merasa saya telah menjadi lentera pada tempatnya. Saya pun sadar, memberi nama itu bukan perkara mudah. Saya sangat menghargai pemberian nama dari orang tua saya dan berharap dapat mengaplikasikan maknanya ke kehidupan saya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Dian,
Makna dan harapan yang terkandung dalam namamu terkesan sederhana, tapi begitu sangat mulia. Maknanya sederhana diucapkan, tapi mulia jika dilaksanakan dengan baik.
Harap saya, jadikan pribadi yang seperti diharapkan orang tua--paling tidak seperti--sebagaimana yang tergambar dalam namamu.
Semoga seatu saat namamu bisa dikenang karena lantera yg selalu menerangi orang-prang disekelilingmu.
El
Posting Komentar